Tugas : Makalah
KALIMAT EFEKTIF
OLEH
:
KELOMPOK
V
HAERUL AMIN
KHADIJAH NUR
MURNI
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SULTAN QOIMUDDIN
KENDARI
2012
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….. i
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………. ii
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………… 1
1.1
Latar
Belakang……………………………………………………….. 1
1.2
Identifikasi
Masalah………………………………………………….. 1
1.3
Batasan
Masalah……………………………………………………… 1
1.4
Metode Pembahasan…………………………………………………. 1
BAB II
PEMBAHASAN………………………………………………………… 2
2.1
Pengertian Kalimat Efektif………………………………………….. 2
2.2
Syarat-syarat Kalimat Efektif……………………………………….. 2
2.3
Ciri-ciri Kalimat Efektif…………………………………………….. 3
2.3.1 Keutuhan…………………………………………………… 3
2.3.2 Kesejajaran…………………………………………………. 3
2.3.3 Kefokusan………………………………………………….. 4
2.3.4 Kehematan…………………………………………………. 4
2.3.5 Kecermatan dan Kesantunan……………………………….. 5
2.3.6 Kevariasian…………………………………………………. 5
2.3.7 Ketepatan Diksi…………………………………………….. 6
2.3.8 Ketepatan Ejaan……………………………………………. 6
BAB III
PENUTUP……………………………………………………………… 7
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………. 8
Setiap gagasan pikiran atau konsep yang
dimilki seseorang pada prakteknya harus dituangkan ke dalam bentuk kalimat,
kalimat tersebut harus disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku, sesuai
dengan aturan-aturan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Kata-kata yang digunakan
dalam membentuk kalimat haruslah dipilih dengan tepat, sehingga kalimat menjadi
jelas maknanya.
Kalimat yang benar dan jelas akan
mudah dipahamai orang lain secara tepat. Kalimat yang demikian disebut kalimat
efektif. Sebuah kalimat efektif haruslah memiliki kemampuan untuk memunculkan
kembali gagasan-gagasan pada pikiran pembaca seperti yang terdapat pada pikiran
penulis. Hal ini berarti bahwa kalimat efektif haruslah disusun secara sadar
untuk mencapai daya informasi yang diinginkan penulis terhadap pembaca. Bila
hal ini tercapai diharapkan pembaca akan tertarik terhadap yang dibicarakan dan
tergerak hatinya dengan yang disampaikan oleh penulis.
Dalam
makalah ini, penulis mengidentifikasikan masalah menjadi :
·
Pengertian Kalimat Efektif
·
Syarat-Syarat
Kalimat Efektif
·
Ciri-Ciri
Kalimat Efektif
Agar
masalah pembahasan tidak terlalu luas dan lebih terfokus pada masalah dan
tujuan dalam hal ini pembuatan makalah ini, maka dengan ini penyusun membatasi
masalah hanya pada ruang lingkup Kalimat Efektif.
Dalam penulisan makalah ini, penulis
menggunakan :
·
Penelitian kepustakaan, yaitu
Penelitian yang dilakukan melalui kepustakaan, mengumpulkan data-data dan
keterangan melalui buku-buku dan bahan lainnya yang ada hubungannya dengan
masalah-masalah yang diteliti.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pergertian Kalimat Eferktif
Kalimat adalah bagian terkecil ujaran atau teks (wacana)
yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan. Dalam wujud lisan
kalimat diiringi oleh alunan titinada, disela oleh jeda, diakhiri oleh intonasi
selesai. Sedangkan dalam wujud tulisan , kalimat dimulai dengan huruf kapital
dan di akhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru.
Kalimat
efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali
gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam
pikiran pembicara atau penulis1. Kalimat sangat mengutamakan
keefektifan informasi itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin. Kalimat di katakan efektif jika memenuhi kriteria sebagai
berikut:
·
Secara
tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis.
·
Sanggup
menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca
seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis.
Bila
kriteria ini dipenuhi maka tidak mungkin akan terjadi salah paham antara mereka
yang terlibat dalam komunikasi.
Kalimat efektif sangat mengutamakan keefektifan informasi
itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin. Kalimat efektif menggunakan
kalimat yang singkat, padat, jelas, lengkap dan menyampaikan informasi secara
tepat. Kalimat dikatakan singkat karena hanya menggunakan unsur yang diperlukan
saja. Sedangkan makna padat mengandung sarat dengan informasi yang terkandung
di dalamnya. Sifat jelas ditandai kejelasan struktur kalimat dan makna yang
terkandung di dalamya. Sifat lengkap mengandung makna kelengkapan struktur
kalimat secara gramatikal, dan kelengkapan konsepatau gagasan yang terkandung
di dalam kalimat tersebut.
2.2 Syarat-Syarat
Kalimat Efektif
Telah disinggung diatas bahwasanya kalimat dikatakan
efektif bila memenuhi kriteria (syarat-syarat) yaitu:
________________________________________
1
Soedjito, Kalimat Efektif, PT Remaja Rosdakarya, Malang, page: 89
·
Secara
tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis.
·
Sanggup
menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca
seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis.
2.3
Ciri-Ciri Kalimat Efektif
Ciri-ciri kalimat efektif menurut Arifin meliputi : kesepadanan
struktur, kepararelan bentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan
penalaran, kepaduan gagasan dan kelogoisan bahasa2. Sedangkan
menurut pendapat wijono ciri-ciri kalimat efektif dapat terperinci sebagai
berikut.
a. Keutuhan, kesatun, kelogisan atau
kesepadanan makna dan strukur.
b. Kesejajaran bentuk kata dan atau
struktur kalimat secara gramatikal.
c. Kefokusan fikiran sehingga mudah
dipahami.
d. Kehematan penggunaan unsur kalimat.
e. Kecermatn dan kesatuan.
f. Kevariasu kata dan struktur sehingga
menghasilkan kesegaran bahasa.
Namun secara garis besar ciri-ciri
kalimat efektif dapat dikelompokkan sebagai berikut.
2.3.1 Keutuhan
Kesatuan kalimat ditandai dengan
kesepadanan struktur dan makna kalimat.
Contoh : - Rumput makan kambing
dilapangan.
(tidak efektif)
- Kambing makan rumput
dilapangan.
(efektif)
2.3.2 Kesejajaran
Kesejajaran ialah penggunaan bentuk gramatikal
yang sama untuk unsur-unsur kalimat yang sama fungsinya. Jika sebuah fikiran
dinyatakan dengan frase, maka fikiran-fikiran sejajar yang lain harus
dinyatakan pula denga frase. Jika suatu gagasan dinyatakan dengan kata kerja
bentuk me-, di-, dan sebagainya, maka gagasan lain yang sejajar harus
__________________________________________
2
Arifin Zaenal, Tasai S. Amran, Cermat Berbahasa Indonesia,
Akademika Prassendo, Jakarta, page: 90
dinyatakan pula dengan kata kerja
bentuk me-, di-, dan sebagainya.
Contoh : - Pak Hendra menegur
anaknya karena diketahui anaknya mencuri. (kurang efektif)
- Pak Hendra menegur anaknya karena
mengetahui anaknya mencuri. (efektif)
2.3.3 Kefokusan
Kefokusan disini bertujuan agar
kalimat tersebut mudah dipahami maksudnya. Untuk menjaga kesatuan gagasan
hendaknya dicamkan asas “tiap kalimat harus mengandung satu ide pokok”, agar
setiap kalimat mudah untuk ditangkap dalam berkomunikasi.
Contoh : - Dari peristiwa itu perlu
mendapat perhatian dari berbagai pihak agar tidak terulang
lagi. (tidak
efektif)
-Berbagai pihak perlu
memperhatikan peristiwa itu agar tidak terulang lagi. (efektif)
2.3.4 Kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif
maksudnya adalah hemat dalam penggunaan kata, frase, atau bentuk lain yang
dianggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa. Hal ini
dikarenakan, penggunaan kata yang berlebih akan mengaburkan maksud kalimat.
Untuk menjamin kehematan kalimat, setiap unsur kalimat harus berfungsi dengan
baik dan menghindari kalimat yang mubazir.
Hal yang perlu dihindari dari
penggunaan kata :
·
Subjek ganda, contoh : - Baju itu
saya sudah cuci. ( tidak efektif)
- Saya sudah mencuci baju itu.
(efektif)
·
Penjamakan kata yang sudah berbentuk
jamak.
Contoh : Faktor, data, fakta, unsur,
dan lain sebagainya.
·
Penggunaan bentuk singkat.
Contoh : - Di jalan Merpati
ditemukan sebuah peti yang berisikan uang dan sebuah koper
yang terbuat dari kulit. (tidak
efektif)
- Di jalan Merpati ditemukan sebuah
peti uang dan sebuah koper kulit. (efektif)
·
Menggunakan bentuk kata aktif dan
bertenaga.
Contoh : - Ia berdiri lalu pergi. (
kurang efektif)
- Ia bangkit lalu pergi.
(efektif)
2.3.5 Kecermatan dan
Kesantunan
Kecermatan dan kesantunan terkait
dengan ketepatan memilih kata sehingga menghasilkan komunikasi baik, tepat,
tanpa gangguan emosional pembaca atau penulis.
·
Kercermatan
Kecermatan kata dalam kalimat ditentukan ketepatan pilihan kata dengan
daya ekspresinya yang pasti.
Contoh : - Binatang adalah fauna
yang tidak berakal. (tidak efektif)
- Binatang ialah fauna yang
tidak berakal. (efektif)
·
Kesantunan kata berarti kalimat
tesebut mengandung gagasan yang di ekpresikan dengan baik, harmonis, dan keakraban.
Comtoh : - Sehubungan telah
disetujui pembagian dana APBD kota Yogyakarta, alokasi
dana pendidikan naik 5%.
(tidak efektif)
- Telah disetujui pembagian dana APBD kota
Yogyakarta, alokasi dana
pendidikan naik 5%. (efektif)
2.3.6 Kevariasian
Dalam menulis sebuah tulisan,
kevariasian sangatlah penting, yang bertujuan agar pembaca tidak merasa bosan
dan jenuh saat membaca tulisan sang penulis.Sedangkan yang dimaksud dengan
variasi kalimat disini ialah variasi kalimat-kalimat yang membangun kalimat
dalam paragraf, yang dilakukan dengan variasi struktur, diksi, dan gaya asalkan
tidak menimbulkan perubahan makna.
·
Kalimat berimbang
Contoh : - Kedua orang tuanya berjualan di pasar dan dan kedua anak
mereka bermain
di
rumah.
·
Kalimat melepas yaitu mengubah
fungsi klausa kedua dari klausa koordinatif dengan klausa utama menjadi klausa
sematan.
Contoh : - Kedua orang tuanya
berjualan di pasar ketika kedua anak mereka bermain
di rumah.
·
Kalimat berklimaks
Contoh : - ketika kedua anak itu
bermain di rumah, Kedua orang tua mereka berjualan
di pasar.
2.3.7 Ketepatan Diksi
Pada dasarnya pilihan kata selalu
diarahkan kepada kata-kata yang tepat, seksama, dan lazim. Ketiga-tiganya
menjadi pedoman dalam memilih kata. Ketetapan diksi harus mengungkapkan pikiran
secara tepat, dan dapat membedakan kata-kata yang hampir bersinonim, kata yang
berlawanan makna serta kesesuaian makna. Sehingga terhindar dari penggunaan
kata yang ambigu.
Contoh : - Mahasiswa perguruan
tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah. (tidak efektif)
- Mahasiswa yang kuliyah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan
hadiah. (efektif)
2.3.8
Ketepatan Ejaan
Kecermatan penggunaan ejaan sangat menentukan kualitas dalam penyajian
data. Dimana ada tuntutan untuk menerapkan kaidah sesuai dengan EYD, agar
informasi yang didapat itu baik dan benar dan sesuai dengan apa yang di
maksudkan oleh pembicara atau
penulis. Contoh : coba bandingkan
kalimat-kalimat berikut.
Ayah saya belum makan.
Ayah, saya belum makan.
Ayah saya, belum makan.
Ayah, saya, belum makan.
Tentunya dari contoh di atas meskipun
kata-katanya sama namun satu dengan yang lain berbeda arti. Disitulah kita
dituntut untuk cermat dalam pengunaan ejaan (Ejaan yang Disempurnakan)
BAB III
PENUTUP
kalimat efektif adaah kalimat yang berisikan gagasan, ide,
pesan, pengertian atau informasi pembicara atau penulis yang dapat dipahami
oleh pendengar atau pembaca, hemat dalam pemakaian atau pemilihan kata-kata
(jelas), dan sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku (tepat).
Adapun syarat-syarat kalimat efektif
yaitu.
·
Secara tepat dapat mewakili gagasan
atau perasaan pembicara atau penulis.
·
Sanggup
menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca
seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis.
Dan ciri-ciri kalimat efektif.
1. Keutuhan.
2. Kesejajaran.
3. Kefokusan.
4. Kehematan.
5. Kecermatan dan Kesantunan.
6. Kevariasian.
7. Ketepatan Diksi.
8. Ketepatan Ejaan.
3.2 Saran-saran
·
Dalam setiap kegiatan hendaknya kita
memperhatikan penggunaan kalimat, agar kalimat tersebut menjadi efektif (sesuai
dengan apa yang kita kehendaki).
·
Dalam berkomunikai hendaknya kita
menghindari penggunaan kalimat yang tidak efektif.
·
Widyamarta, Ahmad. 1991. Seni
menggayakan Kalimat. Yogyakarta: Kanisius
·
Herniti, Eneng dkk. 2005. Bahasa
Indonesia. Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga
·
Soedjito, 1986. Kalimat Efektif.
Malang: PT Remaja Rosdakarya
·
Arifin Zaenal, Tasai S. Amran. 1985.
Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika Prassendo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar